News Update :

Cari Blog Ini

Tak Cuma Ruang Menyusui, Ibu Bekerja Juga Butuh Konselor ASI

Selasa, 14 Mei 2013 10.32

Jakarta, Tempat kerja yang ramah ibu dan bayi adalah tempat kerja yang menyediakan ruangan khusus untuk menyusui dan memerah ASI (Air Susu Ibu). Idealnya, selain ruang laktasi tempat kerja juga harus menyediakan konselor ASI.

Menyusui adalah kegiatan yang kompleks karena terkadang si ibu mengalami kendala saat melakukannya. Untuk itulah ibu yang sedang menyusui membutuhkan bantuan seorang konselor ASI.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Program Magister Kedokteran Kerja Departemen Kedokteran Komunitas FKUI, tempat kerja baik di instansi pemerintah maupun pabrik yang menjadi lokasi penelitian, belum menyediakan fasilitas laktasi sesuai standar serta sebagian besar tidak memiliki tenaga konselor ASI.

"Komitmen tempat kerja tidak hanya menyediakan ruang laktasi, tetapi ada 3 faktor utama, yaitu ruang laktasi, pembinaan dan konselor ASI," jelas Dr Ray Basrowi MKK, peserta Program Studi Magister Kedokteran Kerja yang melakukan penelitian ini, dalam acara konferensi pers di Gedung Mikro Biologi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Cikini, Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Dr Ray mengatakan penting bagi tempat kerja untuk memberikan dukungan penuh terhadap perempuan pekerja yang tengah memberikan ASI. Berdasarkan hasil penelitiannya, dukungan dari tempat kerja terbukti dapat meningkatkan prevalensi pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan pada ibu-ibu pekerja.

"Ini kan berkaitan dengan pengetahuan. Meski pendidikan tinggi belum tentu punya pengetahuan bagaimana cara memerah ASI yang benar, menyimpan ASI yang benar, bagaimana cara memberikan ASI yang benar setelah diperah, kapan mulai memerah ASI, makanan seperti apa agar ASI baik. Itu yang memberitahu konselor ASI," jelas Dr Dina Dariana, MKK, anggota Perdoki (Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia).

Menurut Dr Dina, yang pernah menjabat sebagai Kasubdit Bina Kesehatan Kerja, Kementerian Kesehatan, jumlah konselor ASI di masyarakat cukup banyak, terutama yang tersebar di Puskesmas di seluruh Indonesia. Sayangnya, untuk konselor ASI di tempat kerja jumlahnya masih sangat minim.

"Untuk di tempat kerja masih kurang konselornya, lebih banyak untuk masyarakat seperti Puskesmas. Idealnya 1 konselor untuk 1 tempat kerja, atau bekerja sama dengan Puskesmas. Misalnya, pabrik bekerja sama dengan Puskesmas terdekat, datang seminggu sekali untuk membantu," tambah Dr Dina.

Untuk menyediakan konselor ASI di tempat kerja, sebuah perusahaan sebenarnya tidak harus benar-benar mempekerjakan seorang konselor, yang biasanya berasal dari profesi psikolog.

DR Dr Astrid Sulistomo, MPH SpOK, Ketua Departemen Kedokteran Komunitas FKUI yang juga pembimbing penelitian, mengatakan konselor ASI di tempat kerja bisa berasal dari karyawan yang peduli, kemudian dilatih, diberikan keterampilan dan keahlian.

"Jadi tidak perlu hire khusus, tapi bisa dari karyawan sendiri," tuturnya.

(mer/vit)

Konsultasi Spesialis Anak (SpA)

-

Konsultasi Spesialis Anak (SpA)

RSUP. Dr. Cipto Mangunkusomo, jl. Salemba 6 Jakarta Pusat, DKI Jakarta Tel: +6221-317559


View here

6 Tingkah Unik Saat Tidur yang Menandakan Tubuh Sedang Tidak Sehat

10.21

Jakarta - Tidur tidak selalu memberikan ketenangan, beberapa orang justru lebih banyak dibandingkan saat tidak tidur. Jangan sepelekan, tingkah-tingkah aneh dan juga keluhan-keluhan lain selama tidur bisa juga menunjukkan gangguan kesehatan.

Beberapa jenis tingkah aneh dan keluhan saat tidur yang berhubungan dengan gangguan kesehatan adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Healthy Living MSN, Selasa (14/5/2013).


View here

Ingin Bertubuh Ideal, Nehu Pangkas 25 Kg dalam 5 Bulan

10.10

Jakarta, Nehu (22), memiliki nafsu makan yang cukup tinggi. Ia merasa sangat mudah merasa lapar dan selalu penasaran jika ada makanan baru. Akibatnya, saat baru lulus SMA ia memiliki tubuh cukup gemuk, yaitu sekitar 85 kg.

Setelah lulus, Nehu diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia dan sejak saat itu ia berpikir untuk menurunkan berat badan.

Setelah memiliki motivasi untuk menurunkan bobotnya, Nehu mendaftarkan diri ke salah satu tempat fitness bersama temannya. Setiap hari Nehu berlatih kardio selama 2-3 jam per hari untuk membakar kalori yang ada di dalam tubuhnya.

Nehu merasa sangat terbantu sebab di tempatnya latihan fitness terdapat seorang konsultan gizi. Ia pun tidak ingin menyia-nyiakannya. Setiap ada sesi konsultasi, Nehu selalu aktif berkonsultasi.

Dari hasil konsultasi dengan konsultasn gizi, Nehu mendapat masukan penting yaitu selain latihan kardio ia juga perlu menjaga pola makan jika memang ingin berat badannya turun. Ini karena asupan makanan ke tubuh harus seimbang dengan latihan yang dilakukan. Nehu pun mengungkapkan keinginannya untuk menurunkan berat badan cukup banyak.

Setelah itu Nehu diberi beberapa saran terkait pola makan. Ia dilarang untuk makan beberapa makanan seperti kuning telur, kulit ayam, lemak sapi, daging kambing, telur puyuh, telur bebek, jeroan. Nehu juga dilarang untuk mengonsumsi kerupuk, gorengan, segala makanan yang berminyak lebih, santan, kacang, emping, dan tepung-tepungan.

Saat itu Nehu sempat bingung, ia tidak dapat membayangkan daftar makanan lezat dan murah yang akan hilang dari kehidupannya. Namun tekadnya tetap kuat untuk bisa menurunkan berat badan dan memiliki tubuh yang lebih proporsional.

Sebagai pengganti berbagai jenis makanan yang dilarang, Nehu disarankan untuk selalu minum jus atau makan buah dan makan sayur-sayuran berserat tinggi. Karena diminta untuk menghindari makanan berminyak dan bersantan, Nehu pun hanya makan dengan jenis makanan yang dimasak dengan kuah bening.

Rutinitas fitness dan mengatur pola makan seperti ini mampu Nehu jalankan selama 5 bulan dan hasilnya bobot Nehu turun 25 kg, hingga menjadi 60 kg. Bentuk tubuhnya pun terlihat lebih proporsional. Nehu lega karena tidak sia-sia ia 'puasa' selama 5 bulan menahan makanan enak.

Saat ini Nehu masih tetap melakukan olahraga dan menjaga pola makannya untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap sehat dan tentu saja untuk menghindari bobotnya kembali bertambah. Kini tubuh Nehu sudah proporsional sesuai dengan apa yang ia inginkan.

(vit/vit)

Anda punya pengalaman diet yang menginspirasi? Silakan berbagi pengalaman Anda, dan jangan lupa sertakan foto sebelum dan sesudah diet di Sini

Konsultasi Spesialis Anak (SpA)

-

Ade Djanwardi Pasaribu, Dr., Sp.A

Konsultasi Spesialis Anak (SpA)

-RSPAD Gatot Subroto, Jl. Abdurahman Saleh 24 Jakarta Pusat, DKI Jakarta Tel: +6221-34418


View here

Studi: Orang Paling Malas Bercinta di Hari Selasa

10.05

Jakarta, Walau menyenangkan, tidak semua orang bisa dan mau bercinta setiap hari. Bahkan sebuah survei menemukan bahwa ada hari di mana kebanyakan orang malah cederung malas bercinta. Jadi bagi Anda yang berpendapat seks bisa dilakukan setiap hari, bersiap-siaplah untuk kecewa.

Sebuah survei yang dilakukan lembaga bernama Mustard Research menemukan bahwa hari Selasa adalah hari yang paling jarang dimanfaatkan untuk bercinta. Survei ini dilakukan di Inggris, di mana hanya sekitar 2 persen responden menjawab hari favoritnya untuk bercinta adalah hari Selasa.

Ketika ditanya alasannya, kebanyakan responden menjawab penyebab malas berhubungan seks di hari Selasa adalah karena terlalu mabuk. Sekitar 22 persen responden menjawab bahwa baik dirinya sendiri atau pasangan terlalu mabuk untuk melakukan hubungan seks.

Survei ini dilakukan atas permintaan Tracy Bloom, seorang penulis yang baru saja menerbitkan buku berjudul 'No-One Ever Has Sex on a Tuesday' yang apabila diterjemahkan menjadi 'Tak Ada Seorangpun yang Pernah Bercinta di Hari Selasa'. Melihat hasil survei ini, agaknya pendapat Bloom ada benarnya.

Bloom meminta survei ini dilakukan karena salah satu karakter di dalam bukunya menggunakan kalimat yang sama untuk mengajak seorang wanita untuk berkencan. Namun akibatnya, dia malah penasaran apakah perkataan karakter tersebut benar adanya.

"Tidak ada seorang pun yang pernah berhubungan seks di hari Selasa digunakan sebagai alasan oleh Ben untuk meyakinkan seseorang agar mau berkencan dengannya di hari Selasa. Saya berpikir sebaiknya memeriksanya dan kagum ternyata benar," kata Blom seperti dilansir Female First, Selasa (14/5/2013).

Alasan lain yang ditemukan dalam survei untuk tidak berhubungan seks pada hari Selasa adalah karena adanya jadwal menonton TV. Sebanyak 17 responden mengaku lebih memilih duduk di depan TV dan menonton acara favorit ketimbang memadu asmara bersama kekasih.

Bagi wanita, pekerjaan rumah tangga adalah pembunuh gairah yang paling besar. Kebanyakan di antaranya mengaku tidak punya waktu untuk berhubungan seks karena masih memiliki banyak tanggungan pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan.

"Kami tidak pernah diminta meneliti judul buku sebelumnya dan terkejut ketika mendapati survei membuktikan kenyataan mendukung karangan. Sabtu adalah hari yang paling favorit untuk bercinta, di mana sekitar 30 persen peserta mendukung temuan ini," kata Richard Walker, direktur Mustard Research di Manchester.

Walau demikian, temuan ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan di Inggris. Hasilnya bisa jadi berbeda apabila dilakukan di Indonesia yang notabene melarang penjualan dan konsumsi minuman keras secara terbuka.

(pah/vit)

Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K)

Konsultasi Dokter Gigi (drg)

Konsultasi Spesialis Anak (SpA)

RSAB Harapan Kita, Jl. Letjen S.Parman Kav.87, Slipi Jakarta Barat, DKI Jakarta Tel:+6221-5668284


View here

Kena Penyakit Misterius, Bocah Ini Tak Bisa Jalan & Tak Tertarik Makan

09.54

Jakarta, Walau terlahir dengan kondisi cacat, agaknya mengetahui apa jenis penyakit yang menyerang buah hati jauh lebih melegakan ketimbang tidak tahu penyebab penyakitnya. Seorang ibu di Inggris merasakan kekhawatiran bagaimana anaknya terlahir dengan penyakit yang tak terdiagnosis.

Jika dibandingkan anak-anak seumurannya, Jonah Norris yang kini berumur 6 tahun harusnya sudah bisa bermain, berbicara, atau bahkan membaca. Namun karena mengidap suatu penyakit, Jonah hanya bisa duduk di kursi roda, bahkan belum bisa berjalan, berbicara atau makan sendiri.

Sebulan setelah dilahirkan, orang tua Jonah yang bernama Hayley (39 tahun) dan suaminya awalnya hanya menduga putranya memiliki kaki pengkor. Menjelang usia 9 bulan, seorang petugas kesehatan menyadari ada yang salah dengan Jonah. Dia tidak bisa duduk tanpa disangga sehingga dirujuk ke spesialis untuk menjalani pemeriksaan.

Orang tua Jonah sudah memeriksakannya ke banyak dokter, juga menjalani serangkaian tes. Namun tidak ada yang menunjukkan ada yang salah dengan tubuhnya. Pada kenyataannya, Jonah sangat cacat, tidak bisa berbicara, berdiri dan harus diberi makan lewati tabung langsung ke dalam perutnya.

"Segera setelah kami membawanya ke rumah sakit, mereka menyadari ada sesuatu yang sangat salah. Namun mereka tak pernah tahu apa yang salah dengan dirinya. Tidak ada yang bisa menyarankan. Yang kita tahu adalah bahwa kondisinya ini mungkin genetik. Kami sekarang telah kehabisan hal untuk memeriksanya," kata Hayley seperti dilansir Daily Mail, Selasa (14/5/2013).

Karena tak diketahui apa diagnosis penyakitnya, dokter juga tak tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu karena tidak tahu apa masalahnya. Oleh dokter, Jonah divonis mengidap penyakit misterius yang diberi istilah SWAN (Syndrome Without A Name) atau sindrom tanpa nama.

Jonah tidak mau makan makanan padat sampai usianya lebih dari 1 tahun. Dia juga harus bergantung pada kursi roda dan benar-benar tak tertarik dengan makanan. Perkembangan tubuh dan mentalnya sangat terbelakang, bahkan kalah dari adiknya yang baru berusia 1 tahun.

Orang tua Jonah dan para dokter tak ada yang tahu mengapa dia tidak tertarik dengan makanan. Yang jelas, Jonah tidak dapat bertahan hidup tanpa selang makanannya karena tak mau makan. Bahkan Jonah pernah tidak bertambah berat badannya selama 3 tahun.

"Ketika Anda pertama kali mengetahui anak Anda cacat, Anda berpegang teguh pada gagasan bahwa kondisinya akan terdiagnosis. Saya mendorongnya melakukan banyak tes karena saya sangat ingin tahu apa yang salah. Tetapi hasilnya selalu normal," ujar Hayley.

Selain Jonah, Hayley dan suami memiliki 2 orang anak lainnya, yang pertama berumur 8 tahun bernama Ruben dan seorang putri berumur 21 bulan bernama Martha. Untuk membantu merawat Jonah, Hayley mempekerjakan seorang perawat, jadi dia dan suaminya dapat mengurus anak-anaknya yang lain.

Untungnya ada badan amal yang memberi dukungan kepada Jonah bernama SWAN UK. Lembaga ini memang berfokus memberi perhatian kepada anak penderita SWAN dan keluarganya dengan cara memberi wadah untuk berbagi pengalaman dan menyediakan pakar-pakar untuk berkonsultasi.

SWAN bukanlah penyakit atau diagnosis dan tidak merujuk pada salah satu sindrom atau kondisi tertentu. Istilah ini digunakan secara umum untuk menggambarkan semua kondisi yang tidak dimengerti oleh pakar kedokteran.

Diperkirakan sekitar 6.000 bayi di Inggris terlahir dengan SWAN. Bahkan diduga sekitar 40 persen anak-anak cacat di sana menderita SWAN. Banyak pengidapnya yang tetap tidak terdiagnosis seumur hidup karena memiliki sindrom atau kondisi yang teramat langka.

(pah/vit)

Adi Tagor Harahap, Dr.,Sp.A,DPH

Konsultasi Spesialis Anak (SpA)

RS. Pondok Indah, Jl. Metro Duta Kav. UE, Pondok Indah Jakarta Selatan, DKI Jakarta, DKI Jakarta Tel: +6221-7692252

Konsultasi Spesialis Anak (SpA)

RSIA Permata Cibubur, Jl. Alternatif Cibubur No.6, Cileungsi Cileungsi, Jawa Barat Tel:+6221-845886


View here

Ini Dia 10 Negara Paling Ramah Ibu

09.47

Stockholm, Selain ada negara yang terkenal dengan ramah lingkungan, ada juga negara yang ramah ibu lho. Beberapa waktu lalu baru saja diumumkan 10 peringkat teratas di dunia untuk negara yang memiliki predikat baik sebagai negara yang ramah ibu.

Dikutip dari The Local, Selasa (14/5/2013 ) pemeringkatan ini diterbitkan pada Selasa pekan lalu oleh organisasi Save the Children (Radda Barnen) dan juga organisasi baru Birth Day Risk Index. Lembaga tersebut memberikan peringkat pada 186 negara yang bersaing untuk mana negara yang paling aman dan paling berbahaya untuk melahirkan.

Nah, dalam urutan ini Finlandia terdaftar sebagai negara urutan teratas dan nyaris diungguli oleh Swedia di mana risiko wanita meninggal akibat kasus yang berhubungan dengan kehamilan hanya 1 di antara 14.100. Sebagai perbandingan, di Republik Demokratik Kongo, setiap 30 wanita diprediksi meninggal akibat hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan.

Negara-negara tetangga Swedia pun turut mendapat predikat yang baik seperti Norwegia diperingkat ketiga dan Denmark diperingkat enam. Sementara itu diketahui 10 negara terbawah yang aman bagi ibu adalah negara-negara yang berada di sub-Sahara Afrika.

Save The Children menunjuk sepuluh negara yang berhasil berdasarkan nilai yang tinggi dalam hal kesehatan ibu, status pendidikan, ekonomi dan politik. Penelitian menyatakan bahwa 3 juta anak dalam 1 bulan meninggal setiap tahunnya ketika dilahirkan, padahal sebagian besar penyebabnya dapat dicegah, serta lebih dari sepertiga bayi meninggal pada hari pertama kehidupan mereka.

Save The Children menambahkan bahwa tiga perempat dari kematian ini bisa dicegah. Ini dapat dilakukan dengan memperkuat sistem kesehatan, pelatihan tenaga kesehatan lebih banyak, dan dengan membuat solusi yang mudah diterapkan tersedia untuk setiap ibu dan bayi yang baru lahir yang membutuhkan.

Nah, ini dia 10 negara terbaik untuk Ibu:

1. Finlandia
2. Swedia
3. Norwegia
4. Islandia
5. Belanda
6. Denmark
7. Spanyol
8. Belgia
9. Jerman
10. Australia

Sedangkan dalam peringkat ini Inggris menempati urutan 23 dan Amerika Serikat berada di urutan 30.

(vit/vit)

Konsultasi Spesialis Obstetri Ginekologi (SpOG)

Jl. Raya Pondok Kopi, Jakarta Timur

Konsultasi Spesialis Anak (SpA)

RSIA Permata Cibubur, Jl. Alternatif Cibubur No.6, Cileungsi Cileungsi, Jawa Barat Tel:+6221-845886


View here

Terasa Ngilu dan Ingin Buang Air Kecil Saat Bercinta

09.40


Dr. Andri Wanananda MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta. Dok, saya baru menikah 3 minggu yang lalu. Beberapa kali saya berhubungan intim dengan suami merasa ngilu pada dalam kemaluan saya. Saya kira belum full Mr P suami saya makanya terasa ngilu, ternyata suami saya bilang sudah full.

Saya merasa Mr P suami saya mengenai sesuatu di dalam vagina saya sehingga saya menjadi ngilu dan tiba-tiba mau buang air kecil. Tolong diberi solusinya kenapa bisa terjadi seperti itu Dok. Terimakasih.

Noname (Wanita menikah, 22 tahun), nonaXXXX@gmail,com
Tinggi badan 159 cm dan berat badan 55 kg

Jawaban

Hal seperti ini lumrah terjadi pada pasangan pengantin baru. Coba lakukan foreplay lebih lama hingga merangsang lubrikasi (pelendiran) vagina lebih optimal. Dengan demikian dinding vagina akan licin serta rongga vagina merekah. Penetrasi penis ke dalam vagina akan lancar serta tidak membuat Anda ngilu dan tiba-tiba mau buang air kecil.

Cari posisi hubungan seksual yang menurut Anda paling cocok. Man on Top, Woman on Top atau Side by Side position. Berbagai posisi hubungan seksual dapat dilihat pada: andriwanananda.blogdetik.com

Dr. Andri Wanananda MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.

(mer/vit)

Punya Pertanyaan Seputar Kesehatan? Silahkan Klik di Sini


View here

 

© Copyright Berita Terkini 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.