Keseraman-keseraman di ruang praktik dokter gigi membuat anak takut dan malas mengunjungi dokter gigi. Padahal perawatan gigi harus dikenalkan sejak dini. Bagaimana caranya agar anak tak takut ke dokter gigi?
"Sejak gigi susunya mulai tumbuh usahakan mulai mengatur jadwal untuk mengunjungi dokter gigi," kata drg Ratu Mirah Afifah, GCClindent, MDSc dalam acara talkshow Perilaku Menyikat Gigi dalam Keluarga pada Senin (6/5/2013) di resto Kembang Goela, Plasa Sentral, Jl Sudirman, Jakarta.
Menurut drg Mirah, kegiatan ini bertujuan agar anak tidak takut terhadap dokter gigi saat melakukan kontrol gigi.
Sementara itu, drg Syarif Hidayat, SpKGA(K) yang juga ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) mengungkapkan bahwa kebanyakan kasus yang ia tangani adalah ketika ada keluhan, pasien baru mengunjungi dokter gigi. Sangat jarang pasien yang mengunjungi dr gigi karena ingin melakukan kontrol.
Ia mengatakan anak yang baru tumbuh giginya kebanyakan mengalami pengeroposan akibat tidur sambil menyusu (susu formula) atau disebut nursing bottle karies.
"Ini juga harus dihindari. Walaupun anak belum bisa menyikat gigi, ibu dapat membantu dengan membasahi kapas dan membersihkan gigi anak atau memberi air putih untuk diminum sebelum tidur setelah minum susu," kata drg Syarif.
drg Syarif mengatakan dokter gigi saat ini sudah dibekali ilmu komunikasi, baik verbal dan non-verbal untuk menghadapi anak-anak, sehingga anak-anak tak perlu takut. Bahkan saat ini beberapa klinik gigi khusus anak telah didesain lebih ramah agar tidak terkesan menyeramkan.
(vit/vit)
Adi Suryanto Budhipramono, Dr., Sp.AKonsultasi Spesialis Anak (SpA)
RS. Siloam Hospital, Jl. Siloam No. 6 Lippo Karawaci Tangerang, Banten.
Konsultasi Spesialis Anak (SpA)
RSAB Harapan Kita, Jl. Letjen S.Parman Kav.87, Slipi Jakarta Barat, DKI Jakarta Tel:+6221-5668284
0 komentar:
Posting Komentar